Degradasi kebudayaan Pendidikan |
Namun terselip Uneg - uneg, apakah bermanfaat orientasi yang dilakukan sebagai koreksi kegitan yang saya ikuti?, jawabnya tidak begitu bermanfaat. Mulai dari pembukaan Ospek Universitas yang kegiatannya hanya menyanyi - nyanyi saja, membuat atribut dengan dalih kesolidtan dan kekompakkan. Terselip kebudayaan yang masih mengakar.
Berbeda dengan Orientasi Mahasiswa Baru di Luar Negeri, contohnya di Ohayo U.S dari blog yang saya baca dri seorang Mahasiswa Baru.
"Saya harus berangkat Jam 6 pagi untuk segere mempresentasikan hasil karya yang sudah pernah saya buat ketika di High School, dan cara - cara mengembangkannya di dalam dunia kampus"
"Berkeliling kampus beserta Mahasiswa lainnya untuk mengetahui Birokrasi ditiap - tiap lembaga agar nanti ketika ada keperluan dengan lebaga terkait bisa langsung mengetahui prosedur yang ada".
"Sharing dengan Alumni yang telah sukses, untuk membuat team work dalam dunia kerja untuk menambah motivasi mahasiswa baru"
Nah diatas merupakan inti dari Orientasi Mahasiswa Baru di Ohayo U.S, namun berbeda dengan Indonesia, dari pengalaman saya massa Orientasi mahasiswa baru lebih banyak untuk membakar "semangat saja", namun tidak memberikan solusi dan motivasi, bahkan manfaat dari kegiatan nyanyi menyayi lebih banyak mudhorotnya, bukan karena nyanyiannya namun karena isi nyanyiannya yang menimbulkan konflik berkepanjang diantara fakultas satu dengan yang lainnya (Pent).
Selain itu menimbulkan strata antara senior junior yang diakibatkan kurangnya komunkasi secara personal, karena memang ajang untuk sharing dan team work dengan orang yang lebih tua kurang, bahkan sama sekali tidak ada. Terlalu banyak kegiatan yang bersifat kekerasan mentalitaspun juga salah satu faktornya.
dan alih - alihnya adalah pengkaburan ideologi untuk kepentingan kekuasaan. /tragis
Nah itu dulu yah :D nanti kalau ada dipostingan berikutnya :)