Nabi Muhammad SAW bersabda :
‘Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah (bekam)’
(Muttafaq ‘alaih).
Nabi Muhammad SAW bersabda :
‘Kesembuhan
itu terdapat pada tiga hal yaitu melakukan bekam, minum madu dan
melakukan kay dengan api, tetapi aku melarang umatku melakukan'
(HR.
Bukhari).
Dalam tata caranya bekampun berbeda - beda tergantung jenis penyakit yang ada.
1. Bekam Basah (Damawiyah)
Jenis bekam basah adalah bekam yang dilakukan oleh Nabi, maka dari itu disebut sunnah Nabi.
Disini permukaan kulit disedot terlebih
dahulu, lalu dilukai atau disayat dengan menggunakan lancet (jarum yang
tajam) atau pisau bedah kemudian disekitarnya disedot kembali untuk
mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa toksid dari dalam tubuh. Setiap
sedotan dibiarkan selama 2-3 menit kemudian dibuang kotorannya dengan
cara ditempatkan pada cawan atau tempat sampah khusus. Maksimal sedotan
tidak lebih dari 7 kali. Darah yang mengandung toksid berwarna hitam
pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu pengulangan bekam di tempat
yang sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insya Allah akan hilang dalam
2-3 hari jika diurut dengan minyak habbatssauda atau minyak zaitun atau
minyak but-but dan bekasnya tidak terkena air selama 3-4 jam setelah
berbekam.
Bekam jenis ini adalah pengembangan dari
bekam basah. Bekam kering bermanfaat untuk membuang angin serta
melegakan sakit secara emergensi tanpe melukai kulit. Dapat melemaskan
otot-otot yang kaku. Disini pengkopan hanya dilakukan satu kali selama
15-20 menit. Setelah selesai baru dioleskan lagi minyak untuk
mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering tersebut.
Bekam dalam perkembangan zaman. (bersambung)