Suasana Perkampungan di Surabaya |
Yah ini sedikit pengalaman saya, minggu pertama hingga minggu ketiga harus merasakan yang namanya badan meriang dan mual karena suhu surabaya yang begitu panas hingga 39 derajat celsius berbeda banget dengan suasana Kertosono, yang bikin mual - mual buka karena masuk anginnya namun karena air PDAM yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi karena begitu tingginya kadar garam kaporit. Bahkan saya nyoba buat menguji kadar garam kaporit dengan merebus air PDAM lalu saya jemur, hingga menguap tersisa garam - garam yang tidak layak konsumsi, karena memang air PDAM di Surabaya merupakan air daur ulang dari sungai yang kotor lalu disaring kembali dan dialirkan ke perumahan - perumahan warga.
Bulan pertama selesai, masuk kuliah pertama kalipun harus dengan badan yang gak fit namun beruntung ibu/bapak dosen gak ngajar.
Bulan kedua harus berhadapan dengan kerasnya air PDAM kembali, karena bikin seluruh badan kulit mnegelupas, eh cucok gak apa - apalah karena bikin seluruh badan terlihat bersih, karena memang yang mengelupas bagian kulit - kulit ari, namun juga bikin perih terkadang.
Nah bulan ketiga ini coba sayauntuk pulang sesering mungkin karena pertama unsur udara di Surabaya yang sudah tercemar yang akan menimbulkan penyakit jangka panjang dan jangka pendek serta dirumah memang ada kerjaan yang bermanfaat dari pada mengaggur di kota Surabaya. So manfaatkan waktu sebaik mungkin apapun dan dimanapun anda berada :D