Suasana sehari sebelum musibah mendera. |
Suasana bebrapa jam menjelang Musibah |
Tanggal 18 Juni 2011, pukul 09.15 WIB perkemahanku, perkemahan maut. dentingan air mata kian deras di waduk kalibening Saradan Madiun, kala itu Pramuka SMAN 1 Kertosono melakukan kegiatan lintas medan, namun sebuah kecelakaan terjadi, semua anggota Pramuka tergelincir di bagian dalam mulut waduk kalibening Madiun, tak ayal ini menjadikan kepanikan untuk anggota Brigip Masda sebutan Pramuka Smaker. namun dari anggota yang ada dapat menyelamatkan diri, tak tenggang beberapa detik baru disadari rekan mereka ada yang tenggelam.
"Tolong, tolong, tolong" jeritan itu masih terdengar jelas olehku ketika peristiwa itu berlangsung dari anggota PMR Smaker sendiri awalnya dikira hanyalah bercanda, namun diraut muka mereka barulah PMR sadar kejadian itu terjadi sentak kamipun juga berlarian mendatangi tempat kejadian, satu korban yang dikira Zaky karena memang yang pertama kali disadari adalah Zaky dan ternyata adalah Hilda, diangkatnya dari air terlihat jelas busa yang keluar dari mulutnya dengan perut yang membutcit karena terlalu banyak air yang masuk, air yang kelaur makin deras aku dan mas Yuda salah seorang senior PMR mau tidak mau harus melakukan BHD dan RJPdimana ini pengalaman kami untuk melakukan BHD RJP secara langsung dengan seorang mayat tak ayal, karena ini memang tenaga yang terkuras kami harus bergantian melakukannya. Sedikit demi sedikit air yang tertelan keluar dari perut beserta makanan yang dicernanya. Lidah yang mulai menggulung menuju tenggorokan,mata yang sudah pucat sepert ikan yang mati dan tetesan darah yang dimuntahkan ketika saya BHD RJP itulah awal keputus asaan saya menolong korban yang sudah tenggelam sekitar 15 menit. dan langsung saja mayat itu diambil oleh tim medis tanpa penanganan karena karena memang sudah tak tertolong lagi.
Semua korban terangkat dari waduk, saya tak tau bagaimana keadaan itu terjadi begitu cepat, tidak putus sampai itu saja masih banyak korban selamat yang memerlukan pertolongan medis, karena banyaknya air yang tertelan, kram yang terjadi karena memang pada kedalaman air waduk begitu dingin. akhirnya saya oleh seorang buser kepolisian disuruh untuk membawa salah satu korban selamat menuju puskesmas Saradan, jarak yang ditempuh hampir sekitar 15 kilometer dengan menggunakan mobil. selesai membaringkan korban saya baru sadar seluruh peskesmas Saradan dipenuhi oleh korban perkemahan saya.
saya melihat para korban senior maupun junior dan yang terkapar ditempat tidur dengan pandangan kosong tersipu lemah, akhirnya saya digiring kesebuah ruangan dengan para peserta perkemahan gabungan lainnya.
Saya disuruh untuk diam apabila ada kuli tinta yang meminta keterangan dari para korban. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke tempat kejadiaan di Waduk kalibening.
Pukul 13.15 WIB semua bekas - bekas perkemahan tirlihat sampah - sampah yang berterbangan bercak kaki yang terukir dalam tanah, disana suasana mulai hening hanya ada beberapa siswa namun semua guru terlihat disana dengan raut muka yang suram, memandang air waduk yang tertiup angin. saya dan semua penyelenggara pulang. Sesampainnya di SMAN 1 Kertosono suasana riuh dan tangisan menghiasi wajah seluruh wargannya.
KRONOLOGI YANG SAYA ALAMI KETIKA TERJADINNYA MUSIBAH.
Pukul 06.30 : Makan pagi dengan para pesera perkemahan gabungan.
Pukul 07.30 - 09.00 : Outbond dengan para pesera perkemahan gabungan.
Pukul 09.00 : PMR melakukan persiapan lintas medan, sedangkan Brigip Masda sudah mulai ditepian waduk.
Pukul 09.15 : Musibah itu datang dan semua orang berhamburan tanpa saya ketahui.
Tanpa melihat penanda waktu saya juga ikut berhamburan untuk menolong korban yang ada.
Berangkat membawa korban ke puskesmas.
Pukul 13.15 pulang kembali tempat kejadiaan.
pulang kesokolah.
Pukul 16.15 Pulang kerumah.
Tempat penyelegaraan : Waduk Kali Bening Saradan Madiun.
Waktu penyelegaraan : 15 - 18 Juli 2011
Peserta : PMR, Brigip Masda, Cagaskara.
"Tolong, tolong, tolong" jeritan itu masih terdengar jelas olehku ketika peristiwa itu berlangsung dari anggota PMR Smaker sendiri awalnya dikira hanyalah bercanda, namun diraut muka mereka barulah PMR sadar kejadian itu terjadi sentak kamipun juga berlarian mendatangi tempat kejadian, satu korban yang dikira Zaky karena memang yang pertama kali disadari adalah Zaky dan ternyata adalah Hilda, diangkatnya dari air terlihat jelas busa yang keluar dari mulutnya dengan perut yang membutcit karena terlalu banyak air yang masuk, air yang kelaur makin deras aku dan mas Yuda salah seorang senior PMR mau tidak mau harus melakukan BHD dan RJPdimana ini pengalaman kami untuk melakukan BHD RJP secara langsung dengan seorang mayat tak ayal, karena ini memang tenaga yang terkuras kami harus bergantian melakukannya. Sedikit demi sedikit air yang tertelan keluar dari perut beserta makanan yang dicernanya. Lidah yang mulai menggulung menuju tenggorokan,mata yang sudah pucat sepert ikan yang mati dan tetesan darah yang dimuntahkan ketika saya BHD RJP itulah awal keputus asaan saya menolong korban yang sudah tenggelam sekitar 15 menit. dan langsung saja mayat itu diambil oleh tim medis tanpa penanganan karena karena memang sudah tak tertolong lagi.
Semua korban terangkat dari waduk, saya tak tau bagaimana keadaan itu terjadi begitu cepat, tidak putus sampai itu saja masih banyak korban selamat yang memerlukan pertolongan medis, karena banyaknya air yang tertelan, kram yang terjadi karena memang pada kedalaman air waduk begitu dingin. akhirnya saya oleh seorang buser kepolisian disuruh untuk membawa salah satu korban selamat menuju puskesmas Saradan, jarak yang ditempuh hampir sekitar 15 kilometer dengan menggunakan mobil. selesai membaringkan korban saya baru sadar seluruh peskesmas Saradan dipenuhi oleh korban perkemahan saya.
saya melihat para korban senior maupun junior dan yang terkapar ditempat tidur dengan pandangan kosong tersipu lemah, akhirnya saya digiring kesebuah ruangan dengan para peserta perkemahan gabungan lainnya.
Saya disuruh untuk diam apabila ada kuli tinta yang meminta keterangan dari para korban. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke tempat kejadiaan di Waduk kalibening.
Pukul 13.15 WIB semua bekas - bekas perkemahan tirlihat sampah - sampah yang berterbangan bercak kaki yang terukir dalam tanah, disana suasana mulai hening hanya ada beberapa siswa namun semua guru terlihat disana dengan raut muka yang suram, memandang air waduk yang tertiup angin. saya dan semua penyelenggara pulang. Sesampainnya di SMAN 1 Kertosono suasana riuh dan tangisan menghiasi wajah seluruh wargannya.
KRONOLOGI YANG SAYA ALAMI KETIKA TERJADINNYA MUSIBAH.
Pukul 06.30 : Makan pagi dengan para pesera perkemahan gabungan.
Pukul 07.30 - 09.00 : Outbond dengan para pesera perkemahan gabungan.
Pukul 09.00 : PMR melakukan persiapan lintas medan, sedangkan Brigip Masda sudah mulai ditepian waduk.
Pukul 09.15 : Musibah itu datang dan semua orang berhamburan tanpa saya ketahui.
Tanpa melihat penanda waktu saya juga ikut berhamburan untuk menolong korban yang ada.
Berangkat membawa korban ke puskesmas.
Pukul 13.15 pulang kembali tempat kejadiaan.
pulang kesokolah.
Pukul 16.15 Pulang kerumah.
Tempat penyelegaraan : Waduk Kali Bening Saradan Madiun.
Waktu penyelegaraan : 15 - 18 Juli 2011
Peserta : PMR, Brigip Masda, Cagaskara.