Pertemuan yang tak begitu sengaja dengan salah
seorang temanku PMR menegaskan betapa kuatnya fakta yang menceruat, setelah
pertama kali aku mendapatkan informasi dari “WD” tentang tingakah lakunnya yang
begitu rendahan, setelah itu aku coba cocokan dengan omongan tersebut dengan si
“BL”, ternyata ia berpendapat sama, padahal aku begitu akrab dengan dia yang
begitu baik denganku karena memang itu kami baru kenal sejak masuk di SMAN 1 Kertosono, tak kusangka dibalik wajah baiknya ia begitu rendahan, ketika ada
sebuah acara jurnalistik entah sengaja atau tidak aku dan”EK” membicarakan ia
yang baru saja keluar dari warnet karena beralasan tidak boleh pulang malam,
diperbincanganku dengan “EK” menambah deretan catatan buruk kelakuaanya
didaftarku.
Aku kira ia hanya sekedar internal saja
bermusuhan dengan orang – orang disekitarnya, tapi setelah pertemuaanku dengan
seorang teman PMR, yang awalnya membicarakan orderan yang tak pernah aku
dapatkan karena aku sendiri memang jengkel dengan kelakuannya akhir – akhir ini
membuat semua keikhlasanku untuk
mengembangkan oraganisasi yang ia ketuai membuat semakin pudar. Namun jika
karena bukan seorang Pembina yang telah menjadi sitaan Negara aku mungkin sudah
membeberkan fakta yang ada ini secara terang - terangan.4.5