Bayangkan Anda berdiri di pinggir pantai menghadap laut lepas. Lalu Anda melemparkan sebuah batu kerikil ke tengah lautan. ceplug! plung! Yang akan Anda lihat adalah cipratan air dan riak air. Anda tidak tahu kemana batu kerikil tadi. Batu kerikil tadi menghilang entah kemana!!!!!
Coba bayangkan, bukankah kita yang terlempar ke dunia ini tak ubahnya seperti batu kerikil tadi???????
Kita bagaikan sebuah kerikil kecil di tengah taburan planet yg tak terhitung jumlahnya. Kita terlahir di dunia, lalu menciptakan riak riak kecil, dan akhirnya kita menghilang!!
terus berapa banyak lagi manusia yg akan singgah sebentar di planet bumi ini, yg kemudian menghilang atau mau jadi apa setelah itu. (MIKIRKERAS)
.
.
memang ada segolongan orang yang memandang Kematian sebagai sebuah malapetaka yg merampas kenikmatan hidup. sehingga mereka memilih jalan hidup Hedonistis sebelum kematian tiba.
Lihatlah! banyak RumahSakit yg dibangun. poliklinik. pengobatan alternativ atau apalah sebangsa itu. Semua itu tidak lain bertujuan untuk menunda kematian.. semua itu adalah sebuah usaha agar hidup seseorang berlangsung lebih lama... yaaa semua manusia merasa berat meninggalkan dunia.
Pertanyaannya. Kalau saja hidup hanya diukur dg sukses materi, penampilan fisik yg menarik, banyaknya uang dan kekayaan duniawi,,,, maka kita perlu merenung, Untuk apa semua itu???????
Kalaupun suatu saat gunung Semeru berubah menjadi emas, benarkah pemiliknya akan menjadi lebih bahagia dan barmakna hidupnya?
Lalu Apa artinya semua perbuatan baik dan buruk ini kalau tidak ada cerita setelah kematian??????
Sungguh betapa konyolnya kehidupan manusia kalau tidak ada babak baru setelah kematian.. Semua perjuangan dan pengorbanan tidak akan memiliki makna yg sejati.
Sungguh ini adalah kenyataan yg menyakitkan. kalau nasib akhir dari semua manusia ternyata sama.
.
.
Kematian seperti halnya peristiwa PULANG. pengalaman hidup sehari-hari mengajarkan kita bahwa acara Pulang selalu menarik dan menumbuhkan Antusiasme. Coba kita ingat kembali peristiwa pulang. ex: pulang dari sekolah, pulang dari kampus, pulang kerja, pulang dari perjalanan, selalu saja menggairahkan bukan? mengapa?????
Banyak alasan yang bisa dikemukakan. salah satunya adalah karena kita selalu rindu tempat asal dan ingin merasakan kembali suasana masa lalu yg mendatangkan rasa damai dan nyaman.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Kita semua milik Allah dan pasti akan pulang kembali kepada Allah. Mengingat Allah adalah tempat kembali alias Pulang, mestinya kematian menjadi suatu peristiwa yang menggairahkan.
Kalau seseorang tidak mau kembali kepada Allah, lalu mau pulang kemana?
.
.
Ketahuilah! lima menit yg lalu, sebelum anda membaca catatan ini, itu jauh lebih panjang jaraknya Ketimbang kematian yang selalu dan selalu mendekati kita. Datangnya kematian merupakan hal yg pasti, tidak bisa dihentikan atau disuruh berbalik arah. Karena kedatangannya sudah pasti, maka sikap terbaik yg bisa dilakukan adalah bersiap untuk menyambutnya!!
Bila kematian menjemput kita, rumah, kendaraan, gadget, pangkat, titel dan orang-orang yg kita cintai akan kita tinggalkan selamanya!!
Ingatlah! semua perbuatan kita terekam dengan rapi. tidak hanya sampai disitu, kita akan dimintai pertanggung-jawaban atas semua yang telah kita perbuat.
Bila yang menemani adalah amal kebaikan, Surga menjadi tempat kita.
Bila yang menemani adalah amal kejelekan, Nerakalah yang akan kita terima.
.
.
... Rosululloh bersabda : Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat hambanya yang solih di dalam surga... hamba tsb keheranan dan bertanya. "ya Allah mengapa derajat saya bisa terangkat seperti ini?"... Allah menjawab. "Ini semua sebab permohonan ampun anakmu yang diperuntukkan untuk kamu".
... Rosululloh bersabda : Barang siapa memohon pertolongan dan ampunan kepada Allah dengan sungguh-sungguh, khususnya di waktu malam di saat manusia tidur. maka Allah malu untuk tidak mengabulkan permintaan hambaNya.
Allah sebenarnya tidak tega melihat hambaNya pulang dg tangan kosong. Mirip orangtua yg tidak akan sampai hati menolak permintaan anak-anaknya. sekalipun sekali waktu sang anak pernah menyakiti perasaan orangtuanya.
Terakhir saya menemukan sebuah kutipan yang Dahsyat! bahkan saya pun berani mengatakan bahwa kutipan ini jauh lebih dahsyat ketimbang motivasi2 yg dilontarkan Motivator berkaliber Internasional sekalipun.
Kutipan itu tercantum dalam Surat At-Thur ayat 21.
Kau tidak perlu larut dalam kesedihan karena kepergian orang yang kamu cinta. Bila kamu beriman dan beramal solih, berbahagialah! karena nantinya kamu akan dipertemukan kembali dengannya di surga.
Tulisan oleh : Moch. Alkayis H.D